Aku dicaci
Aku dimaki
Aku dibabi
Tertusuk bagai duri
Nun ke dasar hati
Rasa mahu pergi
Jauh dari sini
Aku perlu diskusi
Bukan diperjudi
Kalian menjuri
Tanpa satu dimengerti
Kamu menghakimi
Tanpa satu diteliti
Fahami
Apa sedang aku alami
Mungkin akan berhenti
Tu mulut kepochi
Thursday, April 23, 2015
Sedar tak sedar
Melihatkan dia
Aku jadi suka
Merenungkan dia
Aku jadi luluh
Memerhatikan dia
Aku jadi gila
Mengimbaskan dia
Aku jadi rindu
Menatapkan dia
Aku jadi sedar
Aku sudah jatuh cinta.
Aku jadi suka
Merenungkan dia
Aku jadi luluh
Memerhatikan dia
Aku jadi gila
Mengimbaskan dia
Aku jadi rindu
Menatapkan dia
Aku jadi sedar
Aku sudah jatuh cinta.
Monday, April 20, 2015
Sekilas
Dalam deru hujan
Hingar angin
Aku termenung sendiri
Sambil kaki melambai
Nun tepian atap
Di balik awan sana
Kita bermadu janji
Setia sampai nyawa
Tidak satu aku lupa
Mentari di atas
Menjadi saksi
Mendengar dan melihat
Tika kita melakar kisah
Untuk dicerita
Kepada anak dan cucu
Tetapi
Sejenak mata ku buka
Sekilas nadi ku berdetap
Semua yang kita ukir
Hilang entah kemana
Bagai dibawa angin sepi
Persis dijerut cahaya punah
Berlari aku
Mencari kalau kalau ada
Yang masih tertinggal
Ingin sahaja aku
Mengutip serpihan pecahnya
Menilik tiap sisa derai
Terlambat
Tiap satunya telah tiada
Yang tinggal
Cuma habuk dan hina
Berterbangan menanti kelam
Semuanya telah hilang.
Hingar angin
Aku termenung sendiri
Sambil kaki melambai
Nun tepian atap
Di balik awan sana
Kita bermadu janji
Setia sampai nyawa
Tidak satu aku lupa
Mentari di atas
Menjadi saksi
Mendengar dan melihat
Tika kita melakar kisah
Untuk dicerita
Kepada anak dan cucu
Tetapi
Sejenak mata ku buka
Sekilas nadi ku berdetap
Semua yang kita ukir
Hilang entah kemana
Bagai dibawa angin sepi
Persis dijerut cahaya punah
Berlari aku
Mencari kalau kalau ada
Yang masih tertinggal
Ingin sahaja aku
Mengutip serpihan pecahnya
Menilik tiap sisa derai
Terlambat
Tiap satunya telah tiada
Yang tinggal
Cuma habuk dan hina
Berterbangan menanti kelam
Semuanya telah hilang.
Subscribe to:
Posts (Atom)